Kamis, 02 April 2009

Sesamoiditis dan Desmitis suspensorium

Sesamoiditis dan Desmitis suspensorium
By : Ahmad

Sesamoiditis adalah peradangan pada Os Sesamoid dan atau selaput pembungkus tendon fleksor. Sedangkan desmitis suspensorium adalah peradangan pada ligamentum suspensorium. Faktor predisposisi kejadian sesamoiditis dan desmitis suspensorium sering terjadi pada kuda yang dipergunakan untuk jumping. Ligamentum suspensorium menghubungkan bagian belakang knee joint ke bagian fetlock joint, Os sesamoid dan beberapa ligamentum.
Ligamentum suspensorium tersusun dari jaringan ikat seperti serabut yang tersusun membentuk satu ikatan tersusun secara longitudinal. Kerusakan pada ligamentum dapat berupa sobeknya atau putusnya serabut.
Faktor predisposisi luka pada ligamentum suspensorium yaitu bentuk kuku yang tidak baik, stress, keseleo dan kelebihan beban pada salah satu fetlock. Menurut Kohnke, faktor predisposisi sesamoiditis juga terjadi pada kuda yang mengalami kelebihan beban. Luka pada ligamentum suspensorium dapat berlanjut pada sesamoiditis, tetapi sesamoiditis menurut Anonimus , selain diakibatkan oleh luka pada ligamentum suspensorium juga dapat terjadi karena trauma (pada saat jumping atau berhenti mendadak pada saat kuda berlari), keturunan, luka pada fetlock dan tendon fleksor yang keseleo.
Gejala klinis sesamoiditis berupa kebengkakan pada fetlock ketika di inspeksi, panas dan sakit ketika di palpasi jika dibandingkan dengan kaki sebelahnya. Kebengkakan, panas dan sakit pada persendian fetlock selain mengindikasikan sesamoiditis juga dapat mengindikasikan adanya masalah pada ligamentum suspensorium. Sehingga diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan ronsen untuk melihat kelainan pada persendian fetlock yang di curigai sakit sehingga didapat diagnosa definitif. Pemeriksaan lanjutan dengan Ultra Sonography (USG) merupakan standar emas untuk dapat mengetahui penyakit pada fetlock joint yang disebabkan oleh peradangan pada ligament. Arthroscopy untuk melihat persendian pada diagnosa suspect osteoarthritis. Jika USG tidak menunjukkan lesio tertentu maka untuk mendapatkan diagnosa pasti dapat digunakan Computed Tomography (CT) scan atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Ligamentum yang normal pada USG akan terlihat echogenic yang homogen dan terlihat pola serabut yang berbentuk garis panjang pada penampang longitudinal. Luka pada ligamentum dapat mengurangi echogenisitas (hitam atau abu-abu) dan pola serabut yang tidak beraturan. Pada Gambar 3A, terlihat pembesaran ligamentum dan echogenic yang heterogen. Sedangkan pada Gambar 3B terlihat ligamentum suspensorium terlihat membesar serta pola yang tidak beraturan jika dibandingkan dengan tendon fleksor digitalis superficialis et profundus. Dibawah ini merupakan penampang melintang contoh perbandingan antara ligamentum yang normal dengan yang mengalami haemorrhagi

Sesamoiditis pada gambar ronsen ditandai oleh perluasan Os sesamoid (. Sesamoiditis pada gambar ronsen ditandai oleh perluasan, penonjolan dan garis area radiolusent yang hampir satu setengah serta kontur yang tidak rata. Os sesamoid proksimalis yang mengalami sesamoiditis pada radiograph terlihat perubahan Os sesamoid berupa osteolytik dan proliferasi. Pada kasus sesamoiditis sudut persendian fetlock tidak mengalami hiper ekstensi seperti yang terjadi pada desmitis suspensorium.
Pada kasus desmitis suspensorium persendian fetlock akan mengalami hiperekstensi karena fungsi utama ligamentum suspensorium adalah mencegah hiperekstensi persendian fetlock pada saat kuda melangkah dan menahan berat badan. Sehingga peradangan pada ligamentum suspensorium akan menyebabkan hilangnya fungsi utama ligamentum suspensorium sehingga sudut persendian fetlock akan mengalami hiperekstensi (Gambar 6). Sudut normal persendian fetlock 135º dan sudut antara phalank 3 dengan tanah adalah 45-50º.
Therapy yang dapat diberikan untuk kasus sesamoiditis adalah kuda diistirahatkan, kompres air dingin, anti inflamasi topikal bid selama 7-10 hari serta di bandage selama 2 atau 3 minggu mungkin dapat mengurangi kepincangan selama beberapa hari, tetapi kejadian ini dapat berulang. Hyaluronic acid sebagai lubrikasi pada persendian dan menjaga cartilago tetap kuat dan fleksibel dan mengurangi inflamasi lokal pada persendian. Pada kuda yang tidak ditunggangi, neurectomy pada nervus medianus dapat di anjurkan. Sedangkan untuk kasus luka pada ligamentum, therapy yang dapat di berikan adalah istirahat, inject corticosteroid dan glukosamins atau hyaluronic acid di area sekitar ligamentum, kompres air dingin selama 1-2 minggu, memperbaiki bentuk kuku sehingga dapat mengurangi tekanan dan kerusakan pada ligamentum suspensoium, Therascope dan di bawa jalan/exercise tiap hari dan di evaluasi tiap 2 minggu serta supplement yang berisi chondro-protective agent (Adequan, Cosequin, Legend, GLC 5500) untuk memaksimalkan produksi fibroblast dan memproduksi kolagen atau dengan Platelet Rich Plasma/PRP yang dapat mempercepat persembuhan jaringan. Therapy desmitis suspensorium juga dapat dilakukan dengan pemasangan batang kawat yang membungkus ligamentum yang mengalami luka sehingga diharapkan akan terbentuk jaringan ikat yang tebal dan melekatkan kembali serabut ligamentum yang robek dan desmoplasty suspensorium dengan cara fasciotomy.

Jumat, 07 November 2008

Persahabatan

Dari Yunus bin Abdul A'la dia berkata :

Asy-Syafi'i berkata kepadaku :
"Wahai Yunus, jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan dari temanmu yang menimpa dirimu, janganlah kamu terburu-buru untuk menyulut api permusuhan. Sebab jika sampai demikian maka kamu tergolong orang yang telah menghilangkan keyakinannya dengan sebuah keraguan. Lebih baik kamu menemuinya terlebih dahulu dan katakan kepadanya, "Aku mendengar dirimu bahwa dirimu telah melakukan atau mengatakan ini dan itu." Janganlah sekali-kali kamu menyebutkan siapa yang menjadi sumber berita tersebut. Jika dia mengingkari khabar tersebut, maka katakanlah kepadanya, "Kalau begitu kamu yang lebih jujur dan lebih benar." Jangan lagi kamu menambah perkataan-perkataan yang lainnya.

Akan tetapi jika dia mengakui desas-desus yang telah kamu dengar dan kamu melihat dia memohon maaf untuk masalah itu, maka berikanlah maaf kepadanya. Jika kamu tidak melihat adanya tanda-tanda permohonan maaf darinya, maka katakanlah kepadanya, "Sebenarnya apa maksudmu dengan perbuatan atau perkataan yang sampai terdengar ke telingaku?" Jika setelah itu ada tanda-tanda pernohonan maaf darinya, maka berikanlah maaf untuknya. Jika dia masih saja tidak ingin untuk memohon maaf dan kamu benar-benar kesulitan jalan keluar masalah ini, maka seketika itu juga putuskan bahwa orang itu adalah orang yang tidak baik. Setelah itu kamu berhak untuk memilih. Kamu bisa membalas dia dengan hal yang serupa yang telah kamu terima tanpa melebih-lebihkan belaan tersebut sedikitpun. Namun kamu bisa juga memaafkan dia. Hanya saja pemberiaan maaf merupakan perbuatan yang lebih dekat dengan ketaqwaan dan lebih dekat dengan sifat kedermawanan. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta'ala, " Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." ( QS. Asy-Syura 40 )

Jika jiwamu terus saja mendorong untuk melakukan pembalasan atas perlakuan yang tidak menyenangkan tersebut, maka renungkanlah kembali kebaikan-kebaikan yang dulu pernah dia perbuat kepadamu. Maka berbuatlah kebajikan kepadanya walau pun kamu telah menerima keburukan ini. Janganlah pernah kebaikan yang dulu pernah diperbuat kepadamu terkurangi nilainya gara-gara keburukan yang baru saja menimpa dirimu. Karena jika kamu melakukan itu berarti kamu sendiri sebenarnya telah melakukan perbuatan zhalim. Wahai Yunus, jika kamu mempunyai seorang teman, maka jagalah hubungan baik dengannya. Karena mencari teman itu sangat sulit dan memutuskan hubungan dengan rekan sangatlah mudah."


sumber : Shifatush - Shafwah II/ 252-253 karya Ibnul Jauzi